Senin, 22 Oktober 2018

Pendakian Tektok ke Gunung Andong



"Jadi gimana nih mau ngecamp atau tektok aja ?" ucap salah satu teman pendakianku waktu itu. "Udah tektok aja, lagian kalo naik malem pas weekend udah pasti ngga dapet tempat camp" jawabku.
Setelah berunding, kami memutuskan untuk tektok. Daripada bawa tas berat dan tidak ada tempat untuk  mendirikan tenda, lebih baik kita langsung naik sebelum sunrise tanya camp diatas. Karena Gunung Andong ini adalah salah satu gunung terpopuler di Jawa Tengah, dengan ketinggian 1726 mdpl, pemandangan yang di dapat sungguh luar biasa. Bahkan di puncak terdapat warung yang siap menyajikan makanan untuk kalian, jadi gaperlu takut kalau kelaperan.

View dari Puncak Andong menghadap selatan 

Gunung Andong terletak di antara Ngablak, Tlogorejo dan Grabag kota Magelang. Sekarang ini sudan banyak jalur untuk mendaki gunung ini, diantaranya yaitu via Dusun Sawit, via Gogik, dan via Pendem. Namun yang paling terminal dan menjadi favorit ialah via Sawit.
Untuk mendaki gunung ini membutuhkan waktu sekitar 1,5 sampai 2 jam perjalanan saja.
Mungkin karena alasan ini sehingga pendaki membludak, bahkan perharinya bisa sampai 1000 pendaki.

Gunung Andong juga salah satu gunung yang sangat cocok bagi pemula, karena tanjakannya cukup landai, dan waktu pendakian relatif singkat. Namun tetap saja namanya gunung, kita tidak tahu bahaya apa yang akan kita hadapi, sebaiknya kita menyiapkan dan menggunakan alat alat yang safety untuk pendakian, walaupun itu untuk mendaki Gunung Andong. Tapi realitanya, banyak yang menyepelekan hal itu. Banyak perempuan yan mendaki gunung ini hanya dengan mengenakan flatshoes, bahkan sandal crocss. Kalau tidak mau pakai sepatu, setidaknya pakai sandal gunung.



Kami memutuskan untuk memulai pendakian pada pukul 03.00 pagi dari basecamp tempat kami bermalam. "Udah nanti berangkat jam pas jam tiga, biar sampe atas pas sunrise" ucap salah satu teman saat itu, dan kami mengiyakannya. setelah bersiap siap kamipun menuju loket registrasi, waktu itu retribusinya sebesar Rp 15.000,00 termasuk biaya parkir motor.

Setelah simaksi selesai, kami langsung memulai pendakian. Jalan yang kita lewati pertama yaitu jalan setapak kurang lebih 5 menit sudah sampai gerbang pendakian. Setelah gerbang, kita akan melewati tanjakan dan mulai masuk ke dalam hutan pinus. Di Gunung Andong hutannya memang hanya pinus, bukan hutan rimbun sepetti di gunung lain. Setelah melewati hutan pinus, sampailah kita di batas vegetasi yang hanya terdapat rumput menjulang tinggi.

Sunrise dan lautan awan di Gunung Andong
Setelah sekitar 1,5 jam kami jalan, sampailah kita di Puncak. Benar saja apa yang kita pikirkan, Puncak Gunung Andong penuh tenda. Bahkan kalau kami mau jalan pun harus pintar nyari jalan biar bisa nyelip. Kami tiba di puncak pada pukul setengah 5 pagi. Langit mulai memerah pertanda matahari akan segera menampakkan diri. Selain itu beruntungnya kami juga mendapatkan lautan awan.

Kondisi Puncak Gunung Andong 

Kami berada di puncak sampai pukul 10 pagi. Karena cuaca sedang sangat cerah, dan kami engen untuk melewatkan momen itu walaupun hanya sekadar untuk duduk, dan menikmati suasana puncak saat itu. Setelah kami puas, baru kami memutuskan untuk turun menuju basecamp.
namun di tengah perjalanan kami berhenti di hutan pinus untuk bermain hammock dan bersantai. Setelahitu baru kami turun menuju ke basecamp, dan pulang ke kota masing masing.

Sekian perjalananku mendaki ke Gunung Andong, nantikan cerita perjalanan di destinasi berikutnya.
Terimakasih :)

3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Mantap, memang Gunung Andong cocok buat para pendaki pemula, apalagi tracknya sebagian sudah terfasilitasi dengan baik. Di puncak pun terdapat warung yang menjual berbagai makanan, sehingga tak perlu lagi tuh untuk capek-capek membawa bekal yang berat.

    BalasHapus
  3. Mendaki solo. Kalau naik malam aman gak gan?

    BalasHapus