Minggu, 07 Januari 2018

Pendakian Gunung Raung via Kalibaru


Gunung Raung memiliki ketinggian 3344 mdpl dan memiliki trek yang menurutku bener bener gila. Kemarin waktu kesini, aku dan teman teman sempat kejebak hujan. Ya emang lagi musim hujan sih, dan parahnya jalanannya tuh banyak pacet! Padahal aku takut banget sama pacet, eh bukan takut tapi geli gitu. Ah udahlah langsung ke perjalanannya aja ya!
Perjalanan dimulai dari stasiun Lempuyangan sekitar jam 19.30 hari Rabu tanggal 20 Desember 2017 sampai di Gubeng jam 02.00 hari Kamis tanggal 21 Desember 2017. Aku berangkat sendiri dari Jogja. Dan hanya tinggal satu tiket kereta aja, itupun aku harus naik kereta dua kali dan transit di Gubeng sekitar 7 jam dan dilanjut ke Banyuwangi jam 09.00 pagi dan sampe Banyuwangi sekitar jam 01.30 siang.

Setibanya di Stasiun Kalibaru aku langsung naik ojek ke basecamp Bu Soeto dengan biaya Rp.35.000,- . Basecamp ini salah satu basecamp yang terkenal di Raung. Karena di sana sendiri ada sekitar 6 basecamp. Dan basecamp Bu Soeto ini adalah basecamp pertama yang ada saat Gunung Raung dibuka pertama kali untuk pendakian.

Oh ya, buat naik Gunung Raung ini biasanya paketan gitu, atau ikut open trip, ya sekitar Rp 500-800  ribu. Itu sudah termasuk jasa guide, simaksi pendakian, ojek PP basecamp - pos 1, webing, alat climbing lainnya dan lain lain sesuai dengan kesepakatan. Estimasi pendakiannya sekitar 3 hari 2 malam atau 4 hari 3 malam, tergantung cuaca sih.

Sesampainya di basecamp, sekitar jam 3 sore Bu Soeto langsunh menyambutku dengan senyuman. Hihi senyumannhya adem jadi kangen mak dirumah wkwk. Beliau lamngsung nyuruh aku buat makan. ya memang keliatan kali kalo muka laper ya wkwk. Udin, anak Bu Soeto salah satu teman ngobrolku di basecamp sambil menunggu teman temenku dateng. Dan akhirnya teman teman dateng sekitar jam 9 malam.
Basecamp Bu Soeto

Keesok harinya Jum'at 22 Desember 2017 kita packing ulang dan siap untuk berangkat. Mas Yasin dan Cak Yudi adalah guide yang nemenin kita. Sekitar jam 08.30 kita langsung naik ojek menuju pos 1. Karena memang jarak dari basecamp ke pos 1 jauh banget kalo ditempuh dengan berjalan kaki. Ngga jauh dari basecamp Bu Soeto kita berhenti di Sekretariat untuk berfoto. Nah kenalan dulu yuk dimulai dari kanan ada Cak Yudi guide kami, kemudian mas Endy, Mas Yasin (guide), Misbah, Aku (anggar), Mba novi, Mba cece, Mas Rizky, dan Iqbal.
Sekretariat Gunung Raung

Kemudian kita melanjutkan perjalanan ke pos 1. Dan tiba disana sekitar pukul 09.00.
Nah, pos 1 ini adalah salah satu rumah milik seorang ibu tua yang akupun lupa namanya. hihi. Disini beliau mengolah kopi yang memang kopi Raung terkenal enak. Setelah berhenti sejenak dan mengecek semua barang bawaan, kami langsung berangkat dan memulai pendakian menuju pos selanjutnya.
Pos 1
Kebun kopi mendominasi jalanan yang kita lewati sebelum memasuki hutan yang sangat lebat. Yaaa ini karena mata pencaharian warga kaki Gunung Raung adalah sebagai petani kopi. Jadi ya banyak kebun kopi gengs.
Trek dari pos 1 ke pos 2 cukup landai, tapi jaraknya itu loooh, jauh banget. Butuh waktu 4 jam buat mencapai pos 2 (camp 2). Ya lihat aja, kita berangkat jam 09.00 pagi, sampai di camp 2 sekitar jam 12.00 siang.
camp 2
Nah camp 2 ini cukup luas sih, kira kira bisa cukup untuk 15 tenda dan pohonnya pun cukup rimbun. Karena kami pecel lele (pendaki cepat letih dan lemah) baru sampe sini saja kami langsung makan bekal yang tadi udah dibawa dari basecamp. Setelah cukup lama beristirahat, kami melanjutkan pendakian menuju camp selanjutnya.
Disini trekk masih cukup landai dan sesekali menanjak. Apesnya di tengah jalan menuju camp 3 kita kehujanan. Jalannya basah dan licin banget, tentunya bikin kita jalan tambah lama ya haha. Dan perjalanan menuju camp 3 inilah pacet pacet mulai menunjukkan keberadaannya. Sekitar 2 jam berjalan tibalah kami di camp 3.
camp 3

Nah di camp 3 ini awalnya cuma gerimis, tapi lama lama huja  deres. Trekknya didominasi oleh akar akar pohon yang emang pohonnya gede gede banget. Setelah cukup lama beristirahat, kita langsung ngelanjutin perjalanan ke camp 4. Perjalanan ke camp 4 kira kira butuh waktu sekitar 2,5 jam, dengan trekk yang lumayan landai, dan sesekali nanjak. Sampai di camp 4 sekitar jam 4.30 sore. Niatnya kita mau lansgung ke camp 7, tapi berhubung semua baju basah, dan carriel pun ikut basah, kita mutusin buat ngecamp di camp 4.

camp 4
Di camp 4 ini cukup sekitar 8 tenda. Nah kalau cuaca buruk biasanya para pendaki summit dari sini. Tapi kalau cuaca cerah biasanya mereka ngelanjutin perjalanan buat ke camp 7. Berhubung waktu aku sama temen temen kesini cuacanya buruk, jadi kita mutusin buat stay di camp 4.

Rencana awal kita summit di tengah malam setelah kita camp disini. Tapi berhubung cuaca lagi ngga bagus, jadi kita mutusin summit hari berikutnya. Kita camp 2 malam di sini sebelum summit. Rasanya jadi kaya camcer sih hihi. Di hari Minggu, 24 Desember 2017 sekitar jam 01.00 malam, kita bersiap siap untuk summit. Yapppp kita summit start dari camp 4. Padahal tempat camp biasanya sebelum summit itu di camp 7! hahaa bisa dibayangin?

Tepat jam 01.00 kita meninggalkan tenda, menuju pos pos berikutnya. Dan senengnya malam itu ceraaah banget. Ya maklum sih, karena kita udah di guyur hujan terus menerus. Ngga kebayang juga kalau misal kita jadi ngacamp di camp 7,karena jalannya parah banget ! nanjak tanpa ampun. "Untung kita gajadi naik ke camp 7 ya! inimah jalannya gila banget!" kata Mba Novi.

Setelah melewati camp 5 dan camp 6 sampailah kita di camp 7 sekitar jam 4 pagi. Di camp 7 ini kita bisa ambil air loh! emang ada ember yang buat nampung air hujan. jadi jangan takut kehabisan air hihi. Tapi tetap harus bawa ya, kalian ambil kalo emang terdesak aja. Setelah kita beristirahat cukup lama disini. Kita langsung ngelanjutin perjalanan.

Dari camp 7 ke camp 8 trekknya sih gila banget. Nanjak tanpa ampun, ibaratnya dengkul ketemu jidat. Ya disini emang nguras tenaga banget. Setelah ngelewatin camp 8, kita kemudian sampai di camp 9, dengan ketinggian 3028 mdpl. dan total pendakian 7 jam untuk sampai ke camp 9 dari camp 4.

Camp 9

Paling nyenengin ini, jarak dari camp 9 ke puncak bendera cuma butuh waktu 10 menit.! dannnn kita sampai di puncak bendera!
Cak Yud, salah satu guide kami di Raung

Eitss jangan seneng dulu, tujuan kita itu ke puncak sejati, jadi kita musti naik ke puncak 17, kemudian ngelewatin jembatan sirotol mustakim, dan naik ke puncak sejati. Nah ini lah perjalanan sebenernya. dimana kalian harus tetap fokus sama langkah kaki kalian, karena di kanan kiri kalian ada jurang yang cukup dalem! Kalian juga harus ngikutin panduan dari guide kalian. webbing dan carrabinner jadi alat yang penting disini. Batu batu yang kalian injak pun harus di perhatiin ya gengs, jangan sampai salah ambil langkah.

Liat nih trekknya. Nah yang paling atas itu puncak tusuk gigi dan puncak sejati

Setelah perjalanan cukup panjang kita sampai puncak sejati kurang lebih jam 1 siang! bayangin !!!! dari camp 4 start jam 1 malam, sampai di puncak sejati jam 1 siang. Huhuhu kebayangkan jauhnya. Sumpah ini bener bener perjalanan paling gila sih menurutku.
Puncak tusuk gigi


Akhirnya sampai juga di puncak sejati

Diatas nggak cuma puncak sejati loh, tapi ada puncak tusuk gigi juga. Fyi, kalau kalian kepuncak sejati, biasanya kalderanya ketutup kabut, jadi kalau mau foto musti tunggu kabutnya ilang dulu. Nah setelah kita puas berfoto di puncak sejati dan puncak tusuk gigi, sekitar jam 2 siang kita mutusin buat turun. perjalanan turun dari puncak sejati sampai puncak bendera sih aman aman saja yaaa. kemudian turun dari puncak bendera, kita diguyur hujan yang cukup deres. Walaupun udah pakai jas ujan, ya tetap saja kan basah dikit dikit, dan trekknya jadi tambah licin, udah ngga keitung deh temen temen pada jatuh berapa kali wkwk. Setelah jalan yang cukup lama, sampailah kita di camp 4 sekitar jam setengah 7 malam. Tadinya kita mau turun, cuman kita kelelahan semua, dan mutusin buat camp 1 malam lagi disini, dan turun keesokan harinya. Jadi total pendakian kita selama 4 hari 3 malam.


Nah itudia cerita singkat pendakian gunung Raung via kalibaru versi anggar. Semoga artikel ini bermanfaat ya.

Terimakasih.

20 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. maaf baru bales mas,ada nomor whatsapp Mas Yasin guide pendakian gunung raung +6282257097307

    BalasHapus
  3. Bagus kak ceritaNya bisa membagi pengalaman. Mungkin perlu ditambah cerita terkait kerusakan alamnya yang disebabkan secara alami/manusia. Misalkan sampah para pendaki. Kak Anggar pasti bisa.

    Salam lestari

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih banyak kak atas sarannya. mungkin cerita selanjutnya nanti akan saya bahas terkait itu.

      Hapus
  4. Keren, bisa ambil banyak pengalaman dari ceritanya, semoga bisa nanjak bareng mba anggar, saya tunggu di sulasewi ( latimojong/rantemario) hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih, oya siap pasti ke sulawesi lagi. dan pasti naik ke latimojong hehehe

      Hapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  6. salah satu keinginan yg belum terwujud yaitu mendaki ���� semoga bisa nyusul hhe

    BalasHapus
  7. Keren parah sih in kak, jdi tambah semangat mau ksnašŸ˜

    BalasHapus
  8. Wooowww nggar, kabar kabar lah kalau ada rencana hehe

    BalasHapus
  9. keren...... saya bacanya aja sampe kaki dingin gemetar.... ha ha dasar penakut saya ini tapi keppoh..

    BalasHapus
  10. Wihh sama mas yasin
    Saya kenal mbak

    BalasHapus
  11. Kak muncak bareng yuk, sama" jogja nih hehe

    BalasHapus
  12. Itu biaya trip segitu bayar tiap orang / gimana. Mohon penjelasannya. Terima kasih

    BalasHapus